Adalah proses dimana
tingkah laku diperkuat oleh konsekuensi yang segera mengikuti tingkah laku
tersebut. Saat sebuah tingkah laku mengalami penguatan maka tingkah laku
tersebut akan cenderung untuk muncul kembali pada masa mendatang.
Contoh:
Pada percobaan yang
dilakukan oleh Thorndike (tahun 1911), Ia meletakkan seekor kucing yang lapar
pada sebuah kandang. Di sisi luar kandang yang dapat dilihat oleh kucing,
Thorndike meletakkan makanan. Pintu kandang akan terbuka jika kucing memukul
tuas yang ada pada pintu. Pintu tidak akan terbuka kecuali kucing dapat memukul
tuas tersebut. Setelah melakukan beberapa gerakan, akhirnya kucing dapat
memukul tuas tersebut dan akhirnya pintu terbuka sehingga kucing tersebut dapat
mengambil makanan tersebut. Perlakuan yang sama dilakukan pada waktu yang
berbeda dan ternyata kucing dengan segera mampu membuka pintu kandang dengan
memukul tuas yang ada.
Reinforcement Sebagai Guru
Menurut Wasty Soemanto (2006:129) yang dimaksud dengan pemberian
penguatan (reinforcement) adalah suatu respon positif dari guru kepada siswa
yang telah melakukan suatu perbuatan yang baik atau berprestasi. Pemberian
penguatan (reinforcement) ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar siswa
dapat lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar dan mengajar
dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik itu.
Dalam proses belajar mengajar, penghargaan atau pujian terhadap
perbuatan yang baik dari siswa merupakan hal sangat diperlukan sehingga siswa
terus berusaha berbuat lebih baik misalnya guru tersenyum atau mengucapkan
kata-kata bagus kepada siswa yang dapat mengerjakan pekerjaan rumah yang baik
akan besar pengaruhnya terhadap siswa. Siswa tersebut akan merasa puas dan
merasa diterima atas hasil yang dicapai,
dan siswa lain diharapkan akan berbuat seperti itu.
Menurut Moh. Uzer Usman (1990 : 80) penguatan (reinforcement)
adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feet back) bagi sipenerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan ataupun koreksi. Penguatan
dikatakan juga sebagai respon terhadap tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan
untuk mengganjar atau membesarkan hati siswa agar mereka lebih giat
berpartisipasi untuk interaksi dalam belajar mengajar.
Menurut Skinner (J.W. Santrock, 2007: 272) unsur yang terpenting
dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman
(punishment).Penguatan dan Hukuman. Penguatan (reinforcement) adalah
konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi.
Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan
probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Silahkan Downoad Materinya lebih lanjut
Materi tentang reinforcement (untuk calon guru) disini
Post a Comment