Keluarga FET yang penting adalah JFET (junction
field-effect transistor) dan MOSFET (metal-oxide semiconductor field-effect
transistor). JFET terdiri atas kanal-P lectron-N. JFET adalah komponen tiga
terminal dimana salah satu terminal dapat mengontrol arus antara dua terminal
lainnya. JFET terdiri atas dua jenis, yakni kanal-N lectron-P, sebagaimana
transistor terdapat jenis NPN dan PNP. Pada umumnya penjelasan tentang JFET
(junction field-effect transistor) adalah kanal-N, karena untuk kanal-P adalah
kebalikannya.
Simbol JFET (Junction
Field Effect Transistor)
Simbol
JFET (junction field-effect transistor) untuk kanal-N lectron-P ditunjukkan
pada gambar diatas. Dalam lectr tersebut, arah tanda panah pada gate merupakan
arah arus pada persambungan seandainya diberi bias maju. Tetapi perlu diingat
bahwa daerah kerja JFET adalah bila persambungan tersebut diberi bias mundur.
Oleh karena itulah, maka arus gate IG adalah nol (sangat kecil) dan akibatnya
resistansi input dari JFET adalah tinggi sekali (dalam orde puluhan megaohm).
Konstruksi JFET (Junction Field Effect
Transistor) Kanal N
Konstruksi dasar komponen JFET (junction field-effect transistor)
kanal-N adalah seperti pada gambar diatas. Terlihat bahwa sebagian besar
strukturnya terbuat dari bahan tipe-N yang membentuk kanal. Bagian atas dari
kanal dihubungkan ke terminal yang disebut Drain (D) dan bagian bawah
dihubungkan ke terminal yang disebut Source (S). Pada sisi kiri dan kanan dari
kanal-N dimasukkan bahan tipe P yang dihubungkan bersama-sama ke terminal yang
disebut dengan Gate (G)
Prinsip Kerja JFET Kanal N
Pada saat semua terminal JFET Kanal N belum diberi tegangan bias
dari luar, maka pada persambungan P dan N pada kedua gate JFET Kanal N terdapat
daerah pengosongan. Hal ini terjadi sebagaimana pada pembahasan junction lect.
Pada daerah pengosongan JFET Kanal N tidak terdapat pembawa muatan bebas,
sehingga tidak mendukung aliran arus sepanjang kanal. Apabila antara terminal D
dan S JFET Kanal N diberi tegangan positip (VDS = positip) dan antara terminal
G dan S diberi tegangan nol (VGS = 0), maka persambungan antara G dan D
mendapat bias negatip, sehingga daerah pengosongan JFET Kanal N semakin lebar.
Sedangkan persambungan antara G dan S daerah pengosongannya tetap seperti
semula saat tidak ada bias. Untuk membuat VGS = 0 adalah dengan cara
menghubungkan terminal G dan terminal S pada JFET Kanal N .
Dengan adanya VDS JFET Kanal N bernilai positip, maka lectron dari
S akan mengalir menuju D melewati kanal N, karena kanal-N tersedia banyak
pembawa muatan mayoritas berupa lectron. Dengan kata lain arus listrik pada
drain (ID) mengalir dari sumber VDS dan arus pada source (IS) menuju sumber.
Aliran lectron JFET Kanal N ini melewati celah yang disebabkan oleh daerah
pengosongan sebelah kiri dan kanan.
Kurva
Hubungan ID Dengan VDS
Pada kondisi seperti pada gambar JFET kanal N dengan VGS = 0 dan
VDS >0, aliran lectron sepenuhnya hanya tergantung pada resistansi kanal
antara S dan D. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Kurva hubungan ID
dengan VDS. Pada saat ini hubungan arus ID dan VDS masih mengikuti lect Ohm.
Apabila tegangan VDS diperbesar lagi hingga beberapa volt, maka persambungan G
dan D semakin besar mendapat tegangan bias mundur, sehingga daerah pengosongan
JFET Kanal N semakin melebar. Apabila tegangan VDS JFET Kanal N dinaikkan terus
hingga daerah pengosongan sebelah kiri dan kanan bersentuhan maka aliran lectron
akan jenuh yang disebut dengan kondisi pinch-off seperti pada gambar dibawah.
Pada kondisi ini (arus mulai jenuh dan VGS = 0) tegangan VDS disebut dengan
tegangan pinch-off (Vp). Kenaikan VDS sesudah ini tidak akan menambah arus ID
lebih besar lagi atau ID akan tetap, yakni yang disebut dengan IDSS
(drain-source saturation current). IDSS adalah arus drain maksimum pada JFET
Kanal N dengan kondisi VGS = 0 Volt dan VDS =|Vp|.
JFET kanal N dengan VGS = 0 dan VDS = Vp
Selanjutnya apabila VGS JFET Kanal N diberi tegangan negatip,
misalnya sebesar VGS = -1 Volt, maka bias mundur untuk persambungan G-S maupun
G-D semakin besar, sehingga daerah pengosongannya semakin lebar. Dengan
demikian untuk mencapai kondisi pinch-off (kedua sisi daerah pengosongan
bersentuhan) diperlukan tegangan VDS lebih kecil. Arus ID JFET Kanal N akan
mencapai titik jenuh (maksimum) pada tegangan VDS yang lebih kecil. Namun perlu
diingat arus bahwa arus jenuh pada VGS bukan nol namanya bukanlah IDSS.
MOSFET
Mirip seperti jfet, transistor mosfet (metal oxide fet) memiliki
drain, source dan gate. namun perbedaannya gate terisolasi oleh suatu bahan
oksida. gate sendiri terbuat dari bahan metal seperti aluminium. oleh karena
itulah transistor ini dinamakan metal-oxide. karena gate yang terisolasi,
sering jenis transistor ini disebut juga igfet yaitu insulated-gate fet. Ada
dua jenis mosfet, yang pertama jenis depletion-enhancement dan yang kedua jenis
enhancement. jenis mosfet yang kedua
adalah komponen utama dari gerbang logika dalam bentuk ic (integrated circuit),
uc (micro controller) dan up (micro processor) yang tidak lain adalah komponen
utama dari komputer modern saat ini. Mosfet tersusun dari material tipe n,
sebagian daerah p, dan gate yang teisolasi. daerah p dinamakan substrat.
Konstruksi MOSFET tipe (a) enhancement dan (b) depletion-enhancement
Enhancement-Type MOSFET
Sumber tegangan akan mengalirkan electron
bebas dari source ke drain. Aliran electron ini mengalir melalui sebelah
kiri/substrat P. Tegangan gate akan mengontrol lebar kanal dimana electron
mengalir. Garis putus-putus pada simbol transistor MOSFET menunjukkan struktur
transistor yang terdiri drain, source dan subtrat serta gate yang terisolasi.
Arah panah pada subtrat menunjukkan type lapisan yang terbentuk pada subtrat
ketika transistor ON sekaligus menunjukkan type kanal transistor tersebut.
Simbol MOSFET
Simbol di atas dapat digunakan untuk mengambarkan D-MOSFET maupun
E-MOSFET.
MENGUKUR IDSS DAN VP
VGS = 0 ; VDS (+)
IDSS adalah arus drain-source maksimum
(saturasi) Pada VGS = 0 dan VDS > |VP|
Vp = Tegangan Pinch-off
VGS < 0
Nilai VGS yang menghasilkan ID=0 adalah VGS-VP, dimana VP (-)
untuk n-channel JFET
Parameter yang penting dari sebuah JFET
adalah IDSS dan VP. Dengan mengetahui kedua
parameter ini kita dapat memperkirakan karakteristik transfer dari hubungan ID dan
IDS.
Karakteristik
Transfer (Karakteristik ini tidak dipengaruhi oleh rangkaian)
Percobaan berikut ini kita akan mengukur IDSS dan
VP tanpa menggunakan curve tracer.
Perhatikan
gambar 7.4. Bila VDD diubah dari 0 hingga 15 V, maka arus yang
terbaca pada amperemeter juga berubah membesar. Mula-mula cepat lalu
lama-kelamaan akan menunjukkan harga yang tetap walau VDD terus
diperbesar. Inilah kira-kira arus IDSS. Karakteristik transver
(transconductance) memberikan hubungan antara ID dan IDS.
Perhatikan gambar 7.5. Jika wiper potensiometer berada di B maka VGS=0
dan aros ID=IDSS. Bila wiper kita gerakkan ke A maka pada
suatu saat harga VGS tertentu akan menunjukkan ID=0. Harga VGS dimana ID mulai=0 adalah
tegangan pinch off (VP).
Sumber : Penulusuran dari www.google.com
Post a Comment