Variasi stimulus : suatu kegiatan guru dalam konteks proses interasksi belajar-mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar-mengajar siswa senantiasa menunjukan ketekunan, antusias serta penuh partisipasi
Aspek-aspek yang
dilatihkan
1. Gerak
guru (teacher movement)
Gerak guru (teacher
movement) bertujuan untuk melatih calon guru agar dalam menghantarkan
pelajarannya didalam kelas telah terbiasa bergerak bebas {tidak “kikuk” atau
“kaku”}. Contoh geraknya yakni pertama Gerak
Bebas,biasakan bergerak bebas dalam kelas, dengan maksud untuk memberikan
dorongan dan menanamkan “rasa dekat” pada siswa sekaligus sambil mengontrol
tingkah laku siswa. Kedua Menerangkan
Bahan, jangan menerangkan sambil menulis menghadap papan tulis, sebaiknya
menulis baru menerangkan. Ketiga Menerangkan
Dan Gerak, jangan membiasakan menerangkan sambil berjalan mondar-mandir,
tetapi jangan pula membiasakan menerangkan hanya sambil duduk melulu. Keempat Arah Pandang, arah pandang hendaklah
menjeljahi keseluruhan kelas, pada waktu seorang siswa bertanya, usahakan
bergerak menjauhi sipenanya, agar sipenanya mengucapkan pertanyaannya terdengar
oleh semua siswa. Kelima Ketika Siswa
Bertanya, ada waktu seorang siswa bertanya, usahakan bergerak menjauhi
sipenanya, agar sipenanya mengucapkan pertanyaannya terdengar oleh semua siswa.
Keenam Observasi, bila menginginkan
untuk mengobservasi seluruh siswa, maka bergeraklah perlahan-lahan dari arah
belakang kelasa kedepan, agar dapat mengetahui tingkah laku siswa dengan
seksama tanpa diketahui oleh siswa yang bersangkutan.
2. Isyarat
guru/teacher Gesture
Isyarat
guru maksudnya gerak tubuh atau anggota badan yang mengandung arti dalam
hubungannya untuk menimbulkan perhatian, rangsangan pada siswa. Misalnya Pertama
Gerak Tangan, menggambarkan sesuatu,
misalnya dengan gerak tangan dapat digambarkan suatu benda, ukuran, maupun
kecepatan gerak suatu benda. Kedua Gerak
Anggukan Kepala, menyatakan suatu maksud, misalnya dengan
mengangguk-anggukan kepala berarti menyatakan setuju. Ketiga Gerak Mengangkat Alis, Mengangkat alis
mata tinggi-tinggi berarti menunjukan rasa kagum, tercengang, heran dan
lain-lain. Keempat Gerak mengkerutkan
Kening, Menyatakan belum/tidak faham terhadap yang diucapkan oleh
sipembicara. Kelima Gerak Bertepuk
Tangan, Sipembicara mengundang perhatian agar perhatiannya terpusat kepada
dia, atau menyatakan kagum, mensuport dan lain-lain.
3. Suara
Guru/Teacher voice
Suara
Guru/Teacher voice bertujuannya agar orang yang mendengarkan senantiasa
memperbarui perhatiannya, dianjurkan jangan bicara dengan nada yang sama
(monoton). Pembicaraan yang hidu dan mengundang perhatian yang mendengarkan
yaitu bila diucapkan dengan pola bicara yang berganti-ganti, sebab hal itu akan
menanamkan rasa senang bagi yang mendengarkan.
4. Kebisuan
Guru/Teacher Silence
Kebisuan
Guru maksudnya pembicaraan akan lebih mengundang perhatian pendengar bila
diucapkan dengan teknik “selingan diam”, tetapi bila teknik diam tersebut digunakan
terlalu lama malah akan mengundang kegelisahan yang meningkat kea rah kebosanan
pihak pendengar. Teknik diam mendadak di tengah-tengah pembicaraan bila
digunakan secara tepat akan mengundang perhatian yang serius dari siswa, sebab
rasa keinginan mengetahui lebih lanjut. Guru yang telah berpengalaman, bila
kepadanya dilontarkan suatu pertanyaan maka tidak tergesa-gesa untuk
menjawabnya, dengan tujuan untuk mengatur siasat dalam rangka menyusun jawaban
dan bila perlu dapat melontarkan balik bertanya.
5. Gaya
Interaksi {Interaktion Styles}
Agar
jangan menimbulkan kebosanan, kejemuan serta untuk menghidupkan suasana kelas,
demi keberhasilan sisiwa untuk mencapai kemampuan yang telah ditentukan oleh
tujuan pembelajaran, maka dituntut adanya pola hubungan :
unduh materi tentang keterampilan variasi stimulus disini
Post a Comment